Summer Love

Di bawah langit yang biru aku melangkah diam dalam keheningan, ketika itu aku baru saja masuk High School disebuah kota kecil bernama Hazelwood, tepatnya dijalan Artane Road, bagaimana tidak hening dan merasa kesepian saat itu aku seperti merasa diasingkan, aku serasa diacuhkan dan diterbelakangkan hanya karna sebuat genk kecil yang sok dan merasa Ok. Tapi, waktunya telah berlalu kini aku kelas XI dan aku rasa kehidupan baru dimulai. Ya, aku mempunyai banyak teman, dan kehidupan pun seperti berbanding terbalik 180º. Genk-genk yang sok ok itu kini mereka Nothing!, terpecah belah. Really not important dikalangan angkatanku. Justru dari semua itu aku merasa WOW, Semua itu terjadi berawal dari banyak konflik.
“Meg, liat tuh Gita ngapain senyum-senyum sendiri?, emang stress tuh orang”, ucap Sofia kepada Megan, heran.
“Git, lu tuh memang aneh! Apaan tuh coba liat?”, ucap Megan, menarik paksa kertas yang Gita pegang.
“Liat nya no. 2!”, seru Gita.
“(Kaget) hah? (Senyum-senyum gak jelas) Zayn Malik, ahh Sofia, liat ini!”, Ucap Megan, terburu-buru.
“Zayn Malik.. Wahhhh pantesan si Gita heboh!”, Seru Sofia, yang merasa gak aneh.
Yaahhh dari percakapan yang singkat Gita dan kawan-kawan mengenal Zayn Malik yang saat itu, Zayn Malik memang tengah menjadi Trending Topic World To School. Begitu beruntungnya Gita karena bisa sekelas dengan Zayn yang WOW kecenya. Tapi, itu udah lama sekali. Sekarang berbeda kisahnya.
“Fika, liat deh cowok yang lagi duduk ditangga itu”, ucap Gita, termenung.
“Cieeee ciee cieee itukan Niall... Suka yaah??”, ucap Afika, menggoda.
“Ihhh apa sihh nggak kok nggakk”, seru Gita, menyangkal.
“Ehmm Speak aja dulu hahaha”, ucap Afika, yang terus menggoda Gita.
“Ehm apaan sih kalian, nggak, bukannya gituh abis aku rasa Niall sering liatin aku”, sahut Gita, dengan pedenya.
“Ehm, Gita gimana sih? Konsisten donk sama Zayn…”, sahut Zahara.
“Eaaaaah…”, serentak.
“Iih udah ah kalian apa-apaan sih, ada Zayn tau dibelakang ntar dya denger”, seru Gita, dengan nada yang bête.
***
Yaaa Gita memang blesteran Indonesia-India dengan gayanya yang Korea dan cakapnya yang ke Inggris-Inggrisan membuat Gita menjadi terkenal disekolahnya, Tanya saja kesemua siswa IT High School, siapa yang tak mengenal Gita, Gadis yang Imut dengan gayanya yang kekanak-kanakan ala Korea hahaaha.
“Liam.. kok dya dekat banget sih sama Zayn?”, tanya Gita.
“Gak tau yaaaa.. Liam sama Zayn saudaraan kali!”, seru Megan.
Memang Megan itu naksir juga sama Zayn dengan statusnya yang berpacaran dengan Michelle dan parahnya diam-diam Megan cari informasi melalui Liam langsung. Tapi, hebatnya Megan adalah dya berani berkata, seperti urat malunya sudah putus. Beda dengan Gita, yang malu-malu dan malunya itu selangit bisa dibilang munafik! Nggak munafik juga sih emang terlalu jaga image aja. Biasalah yang Gita cari popularitas. Yang padahal Zayn udah notice secara gak langsung sebelumnya kalau popularitas itu gak penting.
“Ehmm pantesan mereka mirip! Oh tau dh! Lu kan teman junior HS nya Liam yaiyalah pasti SMSan yahh sama Liam, ehmmm mau donk gue disms Liam Payne :p”, ucap Gita, mengejek.
“Teman Junior HS Liam sama Zayn juga kali wooo, bukan, kalau itumah gua tahu dari si Sofia nahh dya tau dari si Liam smsan, mereka kan HTSan”, ungkap Megan.
“Ohh Iyaa iya”, jawab Gita, singkat.
“Kalau gua tau dari Raphael dan Liam juga sih wkwk”, ungkap, Megan
“O aja”, balas Gita, mengejek.
“Anjrit!”, jawab Megan.
***
“Gita, gua smsan sama Harry, lu HTSan yaa sama Harry Styles?”, tanya Sofia, kepo.
“Haha nggak kok, Cuma smsan biasa aja, dya seru orangnya care”, balas Gita, menyangkal malu-malu.

Beberapa minggu kemudian dari percakapan itu. Faktanya, Harry jadian sama Angel dan bagi Gita itu serasa mimpi kira Gita dya bisa menjadi pasangan Harry, dan Gita lah kekasihnya Harry bukan Angel. Jangan kan Gita, Sofia dan Megan saja sampai kaget kenapa bisa seperti itu. Dengar-dengar sihh, Angel dijadiin taruhan sama Harry dan kawan-kawan karna Angel itu sempat jadi Ms. IT High School, yang gayanya pecicilan abis, pintar sih iya, tapi, nyatanya dya dijadiin mainan sama para cowok.
“Git, lu gak apa-apa kan kalau gua jadian sama Harry? Harry nembak gua..”, seru Angel, dengan manis.
Sebelumnya, Gita memang telah menyangka itu, jadi, Gita bisa berpura-pura untuk tidak shock mendengarnya.
“Hm? Yaa gak apa-apa lah Angel.. kok ke gua sih ngomongnya itukan hak lu”, balas Gita, pura-pura.
“Oh yaudah, tapi beneran kan gak apa-apa?”, tanya Angel, mengulanginya.
“Beneran lah Angel, oh yaa Congratz yaa”, ucap Gita, mencoba menutupi kesedihannya.
***
“Gita, Gita.. sini!”, ucap Zhia.
“Kenapa Zhi???”, jawab Gita, malas.
“Sini! Liat liat tuh cowok…”
“Louis Tomlinson, ohh si Tommo. Kenapa?”
“Cariin Facebook nya dya donk pokoknya lo harus temuin terus kirim lewat inbox yaa”
“Ahh lo tuh kemana aja sih Zhi, gua udah berteman kali tapi nama fb nya apayaah?? Pokoknya panjang susah deh”
“Kenapa? Alay gituh yahh FB nya?”
“Ehmm, bisa dibilang”
“Pokoknya kirimin ke gua!”
Zhia memang suka sama Louis saat pertama kali Louis menyapa Zhia dan berkata “Zhia, kenapa tatapan mu begitu simetris?” hahaha dari situ Zhia meleleh, yaa maklumlah kata-katanya yang simetris benar-benar mencirikan sekali kalau Louis itu pintar hitung-hitungan. Ternyata selain gayanya yang sedikit cupu tapi terkadang keren badaiiiii dikelasnya dya mendapatkan Ranking #1 dan unggul juga dalam pelajaran Fisika, Matematika, juga bahasa Inggris. WOW siapa coba yang gak suka sama Louis?...
***
Tapi, semua kisah itu sudah lama sekali dan itu mungkin adalah kenangan, yang bila dikenang itu sangat lucu dan Kisah yang sesungguhnya barulah akan dimulai….
“Kak, kak Vio bangun…”, ucap Gita, mengganggu.
“Kenapa sih Gita, ganggu mulu deh!”, seru Vio, terbangun.
“Kak, Gita mau minta tolong sama kakak..”, ucap Gita, dengan wajah yang kasihan.
“Minta tolong apa Gita sayang? Nanti aja ini tengah malam.. ayo, kamu tidur ah!”, jawab Vio, jelas.
“Kakak ih, please!!!!”, ungkap Gita, bête.
Gita pun segera tidur kembali. Tapi gita tidak bisa tidur nyenyak, ketika itu tepat pukul 11.30p.m, Gita pun mecoba membangunkan kakaknya kembali…
“Kak Vio… Please, wake up!!!”, ucap Gita, membangunkan kakaknya.
“Gita kamu apaan sih? ini tuh udah malam cepat kamu tidur!”, seru Vio, kesal.
“Kak Vio, Gita mau pinjam laptop kakak, sekalian modemnya juga”, ujar Gita, memohon.
“Buat apa sih Gita malam-malam gini?”, tanya Vio.
“Kakak, Zayn lagi on ayo donk kak Gita mau chatting nih kak!”, jawab Gita, memohon.
“Mammaaaaaa, Gita cerewet banget nih Mmma”, ujar Vio, teriak.
“Kakak ih jangan teriak-teriak nanti Mamma bangun”, seru Gita.
“Kasian deh ngejar-ngejar Zayn!”, ucap Vio, meledek.
“Ih gak apa-apa, Zayn nya juga suka kali”, jawab Gita, menjulurkan lidah.
“Huh! Pede, kasian deh!”, ucap Vio, kembali tidur.
Violeta pun kembali tertidur dengan lelapnya, sedangkan Gita malah uring-uringan ditempat tidur mengganggu kakaknya dengan memutarkan lagunya….
------------------------------------------------Behind Zayn----------------------------------------------
“Gita eh berisik!!”, seru Vio, melempar bantal.
“Aww! kakak eh ganggu mulu”, balas Gita, mengganti dengan headset.
Tidak terasa waktupun kian berdetik dan sekarang pukul 01.44a.m. dengan sendirinya Gita pun terlelap tidur.
Gelapnya malam, dinginnya embun-embun dimalam haripun kian meredup seiring terbitnya mentari dititik timur bagian selatan sana, para burung berkicau ria menyambut hari yang cerah.
Pergi keruang makan, “Git, kamu udah bangun?”, sahut Vio, heran. Karna yang Vio tahu Gita semalaman gak tidur dan hanya mengganggunya saja.
“Subuh kali kak”, jawab Gita, singkat.
“Wahh.. Insomnia kali!”, sahut Vio.
“Insomnia apa kak? Semalam tuh tidur aku nyenyak banget!”, ucap Gita, menyangkal. Karna takut dimarahin Pappa akhirnya Gita pun pura-pura berkata bahwa tidurnya nyenyak.
“Hmmm.. bohong tuh Ppa”, ucap Vio.
“Sudah kalian apaan sih, ayo cepat dimakan sarapannya!”, seru Pappa, menggertak.
“Oh iyaa mma Vio pulang dari kuliah mau pergi ke mall sama Danielle jadi mungkin pulangnya akan terlambat.. Ppa”, jelas Vio.
“Erm, yasudah tapi jangan terlalu malam Vio..”, balas Mamma.
“Sipp deh! Oke kita berangkat Mma Ppa”, ujar Vio, pamit.
“Bye Pappa Mamma Gita pergi”, ucap Gita, pamit.
“Oh iya Git, tadi Raphael bilang dya sakit dan suratnya nyusul”, ucap Mamma.
“Oke deh mma, Gita pergi”, jawab Gita.
 “Iyaa, hati-hati kalian”, balas Mamma.
***
“Git, tau gak tadi Zayn duduk disebelah gua”, ucap Angel, senyum pamer.
“Hmm, loh kok bisa? Ah! Zayn kebetulan tuh”, jawab Gita, bercanda.
“Ih beneran deh ngapain boong, gua duduk disini, eh masa Zayn nyapa dan duduk disebelah gua”, ujar Angel, pamer.
“Ehm aku tau deh, modus tuh.. Zayn mau nanyain aku sebenarnya, modus tuh modus”, ucap Gita, senyum terpaksa.
“Hehe iyaa kali yaa..”, balas Angel, Sok.
Tanpa Angel sadari hati Gita pun memanas ketika Angel menceritakan kisahnya itu kepada Gita.
Mengikuti Zayn ke kantin, Gita.
Merasa aneh dan ketika menengok kebelakang sampai 3x biasa saja, Zayn.
“Ibu aku pesan mie ayamnya 1”, ucap Gita.
Heran melihat Gita dan menghiraukannya, Zayn.
***
“Gita, hey lagi apa?”,  tanya Harry.
“Eh Harr hehe lagi??? Nggak lagi ngapa-ngapain kok”, jawab Gita.
“Ehm, tahu deh… lagi merhatiin Zayn kan?”, tanya Harry.
“Nggak kok, gua cuma lagi liat kearah sana tapi bukan merhatiin Zayn”, jawab Gita.
“Bohong!”, ujar Harry.
“Beneran kok nggak! Gimana hubungan kamu sama Angel?”, tanya Gita.
“Baik-baik aja”, jawab Harry.
“Maaf gua harus pergi”, ujar Gita.
“Yaah”, jawab Harry, menyesal.
Sebenarnya... Harry merasa menyesal, merasa telah menyakiti Gita. sebenarnya Harry memang menyukai Gita sejak kelas X, Soal HTSan yang Sofia bilang itu benar, Harry mencoba mendekati Gita dan mencari tau lebih dalam tentang Gita dengan cara nya itu, tapi... dari Smsan itu, Harry tau Gita hanya mencintai Zayn, yang Gita bicarakan hanya Zayn.. Zayn.. dan selalu Zayn. Harry gak bisa berbuat apa-apa, ingin jujurpun terasa percuma hati Gita seperti telah dijajah oleh Zayn.
Tidak ada sebulan, Harry dan Angel putus, Tapi, semenjak Harry jadian sama Angel, Harry tau Gita pun kecewa dan dari situh mereka tidak dekat lagi tidak smsan atau malahan ngobrolpun terasa hambar. Setelah putus dari Angel pun sama.. Romance Gita dan Harry Bad. 
(Disekolah...)
"Hahhhh.... gak berisik banget pan ini kelas", sahut Gita, memukul meja kelas (Hening seketika) kembali mendengarkan lagu dengan headset nya.
"Gigitttttttttttt....", teriak Dev, kegirangan.
"Ish si Dev apaan sih teriak-teriak gituh lenjeh banget :p", ucap Gita, dalam hati. "Apaan sh Dev?", tanya Gita.

"Hayoo tebak kenapa? Gua ngedadahin Zayn donk, terus kita jabatan tangan", ucap Devi, memamerkan.
Sebenarnya Devi hanya ingin membuat Gita merasa cemburu kepadanya karna Devi tau Gita sangat mengagumi Zayn. ntahlah apa Dev menyukai Zayn juga atau malah sebaliknya Zayn pun menyukai Dev. Tapi kenyataannya Dev itu punyanya Noe, mereka sudah pacaran bertahun-tahun lamanya, pokoknya sudah cocok lah.
"Trus apa hubungannya sama gua? masalah buat gue?", ujar Gita, kecewa.
"Ehmmmm cemburu kali", seru Dev, mengejek.
Siang pun berlalu kini malam telah tiba...
 (Lewat pesan singkat..)
"Git?"
"Apa na?"
"Gimana? Gue menangkan?"
"Apaan?"
"Angel gak jadian kan sama Zayn?"
"Belum kali na, ntar sampai lulus baru Anna menang"
"Oh yaudah percaya gue. Angel gak bakalan jadian sama Zayn"
"Ok dh.."
***
"Kakak pulang..."
"Kak Vio..", menangis, memeluk Kak Vio.
"Hey, Gita.. kenapa kamu nangis?"
"(Menangis) kak Vio..... Zayn kak, Zayn.. Dev kak! Zayn suka sama Dev!"
"Hey, adik kakak yang cantik kok nangis sih? kamu tau dari mana? tadi kakak lihat Zayn, tapi Zayn sama Liam ah.."
Mestipun mereka terkadang seperti Kucing dan Anjing. Tapi, sebenarnya mereka itu adalah adik dan kakak yang saling menyayangi.
"Iya kak, Dev bilang! gak tau lah kak aku bingung sama dya yaaa lagian... aku mau lupain Zayn aja ah kak"
"Yaudah lagian juga kayak cowok cuma Zayn aja, udah malam cepat kamu tidur"
"Iyaa kak"
***
Pukul 06.00 a.m ....
"Gita, hari ini kamu pergi kesekolah sendiri yaah, kakak mau berangkat sama kak Danielle", ujar kak Vio.
"Yaaahh Pappa... masa aku jalan sendiri", ucap Gita, bete.
 "Ehmm, tuh Danielle udah jemput. Dadah Gita sayang.. dah Mma dah Ppa Vio pergi"
"Yaudah kamu pergi bareng Pappa aja git."
"Ok dh Pappa"
"Oh yaaah Gita, Kak Vio bilang sama Mamma. Kamu tuh tidurnya selalu larut malam, kenapa sh?", tanya Mamma, heran.
"Rasanya yah gak ngantuk aja Mma. Aduhh Ppa Gita ada ulangan, pergi sekarang yuk??", mencoba  mengalihkan pembicaraan.
"Itu tidak baik Gita. Gita, Pulang sekolah nanti Pappa  ingin dengar alasannya, ayo berangkat", ujar Pappa, tegas.
"Dah Mamma Gita Pergi..."
"Ya,  hati-hati Gita", ujar Mamma, menggelengkan kepala.
***
"Ayo naik!", ucap Pappa, membukakan pintu mobil.
"Oh iyaa Ppa.."
"Haduh Kak Vio emang nyebelin,  ngapain sih cerita-cerita ke Mamma segala?, Pappa pasti nanya-nanya nih", ucap Gita, dalam hati gelisah.
"Gita..", tanya Pappa.
"Iyaa Ppa?"
"Kamu kenapa?"
"Gak apa-apa kok Ppa.. Eh Ppa, Pappa tau gak? kak Vio tuh yaah gak dimana-mana kerjaannya pacaran aja Ppa, bilangin tuh Ppa pacaran jangan sampai malam juga kali", ujar Gita, mengalihkan pembicaraan.
"Apa? benar itu? tapi kamu tahukan? kak Vio dan kak Danielle akan bertunangan dengan segera?", tanya Pappa.

"Dengan Segera? Tahun depan Pappa bilang segera? itu masih lama kali Ppa..", jawab Gita.
"Yaa setidaknya, lagian pulangnya gak lewat dari jam. 8 malam kan?"
"Iyaa sih Ppa.. tapi tetap aja seharian..."
"Ya, tapi kan kakak kamu udah gede, kalau kamu seperti itu baru Pappa larang", jelas Pappa.
"Pappa, aku juga udah gede, udah 17 tahun, Gita udah bisa bedain mana  yang baik dan mana yang buruk, Pappa kok  bela kak Vio trus sihh???", jelas Gita,  dengan nada sewot.
"Kamu kenapa teriak-teriak pada Pappa?", tanya Pappa dengan tenang.
"Maaf Ppa.. abis Pappa selalu belain kakak! selalu anggap Gita masih kecil.", jawab Gita, emosi.
"Iya, jadi maksud kamu apa?", tanya Pappa.
"Aku juga udah gede ppa..", jawab Gita.
"Ehmm.. Iya tapi belum 21tahun kan? belum dapat gelar S1 kan?", jelas Pappa.
"Oh, jadi klu udah gede itu harus dapat gelar S1 dulu Ppa? baru bisa dibilang dewasa?", tekan Gita.
"Pappa gak suka dengan nada bicara kamu Gita, Ayolah apa yang  sedang  kamu bicarakan Gita?", tanya Pappa, menghentikan mobil.
"Ah lupainlah Ppa, Gita turun", jawab Gita, turun dari mobil.
"Hey, Gita, Gita.. Pembicaraan ini belum selesai!", seru Pappa pada Gita.
Gita menghiraukan Pappa nya, Gita pikir dengan dya mengalihkan pembicaraan seperti itu dya bakal menang, dan kakaknya akan dihakimi, tapi, ternyata malah memperpanjang keadaan...
Pukul 11.30 am...
"Gita.. lo kalah sama Ambar?", ujar Dev.
Dev itu memang sangat senang membuat Gita bersedih memikirkan Zayn, lalu badmood sepanjang hari dan membuat Gita cemburu, ntahlah apa maksud Dev. Dev itu memang teman dekat Gita, meraka duduk pun bersebelahan, bercanda bersama mengerjakan soal pun bersama-sama. Tapi, Dev selalu memanas-manaskan Gita dengan Info-Infonya tentang Zayn yang tak ingin Gita Dengar....
"Kalah kenapa?", jawab Gita, malas.
"Ambar teriak-teriak manggil nama Zayn trus mereka bercanda-canda gituh, didepan teman-temannya lagi, lo emang berani?", tanya Dev, meledek.
Oh my gosh.... bayangkan saja bagaimana tidak jengkel Gita, didalam hatinya pasti Gita berteriak-teriak atau bahkan menangis. Kasihan Gita kalau sampai Zayn harus jadian dengan Angel, apalagi dengan Ambar. Mungkin satu sekolah akan mengolok-olok Gita, atau mungkin Gita akan sering-sering menangis...
"Teriak-teriak? Lagian juga ngapain coba Ambar teriak-teriak manggil Zayn, Ihh kok dya berani sih?? Sofia atau Megan aja dya gak berani, wahhhh punya nyawa berapa Ambar???", jawab Gita.
"Ehmmm ngapain.. Atuh terserah orang aja, itu mah kaliannya aja pada cemen", jelas Dev, menjulurkan lidah.
Yang Gita tahu dari Zhia.. Ambar menjelek-jelekan Gita dengan... yaaah mungkin Ambar merasa paling WAH karna bisa dekat dengan Zayn, Itu juga Ambar nya yang ngedekatin, Gak akan ada yang kayak Gita, Sok jual mahal dengan caranya yang cuek dengan Zayn, nanya aja gak mau.. Padahal didalam hati nya, pengen banget nanya Zayn, apalagi sampai disapa Zayn. Yang ada dipikiran Gita "Sok aja sana jadian sama Zayn, emang Zayn mau sama cewek udik kayak lo, hah?".. dan yang ada dipikiran Ambar "Hahh, Gita? Cewek Alay.. Rambut merah.. Sok Imut, Gaya Alay! Gak banget! yakin gituh Zayn mau sama Gita? Nggak deh, hah GITALAY!". Yaaa begitulah saat bertemu mereka memang teman, tapi dilain sisi mereka seperti sedang bersaing dalam hati. Sebenarnya Gita hanya mengagumi Zayn, yaa hanya mengagumi saja, hanya bermain-main malah tidak pernah terfikirkan, kalau namanya akan identik dengan Zayn, cowok pendatang yang cool....
(Lewat pesan singkat..)
"Anna, nyebelin banget!!!! Zayn emang gak jadian sama Angel, tapi dya lagi dekat sama Ambar!"
"Masa? yaudalah Git,  liatin aja apa mereka akan jadian apa nggak"
"Mau jadian pun sih gak masalah Nna, tapi pleaseee jangan sekarang, ntar aja diluar kalau lulus masalahnya akan panjang, ntar disekolah pasti gua diledekin sama yang lain!"
"Ehmm, percaya aja deh sama gua, mestipun gua cuma ketemu Zayn 1x tapi gua bisa tahu kok, Zayn gak kayak gtuh orangnya, dya bisa menhargai perasaan cewek, percaya lahh.."
"Ahh Anna, gua percaya sama lu, ok lah! makasih Nna"
"Sipp deh"
***
Pukul 01.30 p.m ...
"Mamma Gita pulang..."
"Gita, kamu gak bareng kakak kamu? katanya dya mau pulang cepat?", tanya Mamma.
"Nggak Mma, Pappa mana?"
"Pappa akan pulang terlambat hari ini, mungkin ntar sore, atau malam, mungkin.."
 "Oh..", "hahhhhh beruntung", (Dalam hati).
"Kamu ganti baju, lalu cepat makan.. sudah mamma siapkan"
"Ok mma.."
***
Melihat ke jendela...
"Liam? Liam ngapain disituh? pasti sama Gerald deh.. coba ah liatin", ucap Gita.
"Tuh kannnnnnn sama Gerald!", segera menuruni tangga dan menemui Liam
"Liam.. lagi apa lu?", tanya Gita.
"Eh Git, biasa nganter Gerald", jawab Liam.
"Oh Ok deh, dadah", ujar Gita, kembali kedalam rumah.
***
 "Rald, si Gita rumahnya sepi banget?", tanya Liam.
"Iyaa gak tau Liam, biasanya sih ramai, lagi sepi kali", jawab Gerald.
"Oh.."
***
Hari demi hari telah terlewati kini tiba saatnya graduation, karena, Gita telah menyelesaikan masa High School nya yang ia jalani selama 3 tahun lamanya.
“Git, kamu mau pakai dress yang mana buat perpisahan nanti?”, tanya kak Vio, memilih baju.
“Gak tau ah kak, Gita bingung! Kakak aja yang cariin, terserah kakak mau yang kayak gimana.”, ucap Gita, berjalan.
“Lusa kan kamu diwisuda Gita, harusnya kamu senang.”, ujar kak Vio.
“Males ah! Zayn gak akan datang ke acara penting itu.”, jelas Gita.
“Gita, itu kan belum tentu. Lihat besok aja, besok kan gladi resik..”
“Gak mungkin kak, gladi resik pertama aja Zayn gak datang.”
“Bukan Cuma Zayn kan yang gak datang, percaya kakak, Zayn akan datang buat kamu. Yaudah nih ada dress cocok deh buat kamu!”
“Green? Kakak yang benar aja.”
“Ih udah deh, katanya terseah kakak.”
“Iyaa Iyaa. Kak Vio.. aku pengen cerita deh kak..”, ucap Gita, sembab.
“Tentang Zayn?”, jawab Vio.
“Aku gak mau sia-siain perpisahan itu kak. Yang aku dengar Zayn akan kembali ke Homeland nya. Dya akan pulang ke Tripoli untuk kuliahnya. Dan saat wisuda nanti, aku pengen foto bareng dan sapa Zayn. Aku harap aku cukup berani kak..”, jelas Gita, sedih.
“Kak ragu kamu bisa melakukannya Git, kakak tau kamu. Dan kalau kamu gagal memenuhi hasrat kamu itu.. Your love is full of the greatest pain and the pain will almost hurt you for so long, and it meant it’s so out of line to try or turn back time. Artinya no regret anymore, right?”, jawab Vio, jelas.
“Kak, apa menurut kakak Zayn punya rasa yang sama seperti aku?”
“Kalau kakak bilang Iya apa kamu akan tanya kenapa Zayn gak gentle?”
“Jelas lah kak!”
“Itulah bodohnya kamu. Kenapa kamu kirim message difacebook dengan bilang kalau kamu ataupun Megan cuma bercanda dan itu just for fun? kalau kamu pikir cewek munafik itu wajar, dan cowok itu harus gentle. Ya salahlah, kamu harus berfikir 2x Gita! Kegentlean Zayn kalah sama kemunafikan kamu. Yah Zayn takutlah kamu cuma mainin dya, ngecengin ketampanan dya, kalau dya itu jadi pacar kamu. Kamu yang salah! Gini aja, kalau Zayn gak suka sama kamu, Zayn gak mungkin menjaga perasaan kamu. Semua kebetulan yang kamu alami, itu bukan semata-mata kebetulan biasa atau jodoh, bukan Gita sayang.. Itu Zayn sengaja.. ngerasa nggak sih kamu?”, jelas Vio, panjang lebar.
“Kak Vio bohong yaaah?”
“Untuk apa? Untuk buat kamu bahagia? Konyol! Yang ada kamu tambah galau kan sekarang? gak mungkin lah. Kak Vio sayang sama kamu Git.”

“...”, terdiam Gita, pergi.
“Gita mau kemana? Bajunya cobain dulu..”, teriak Vio.
***
“Eliza, itu Zayn?”, tanya Gita, kaget.
Gita kaget, mengapa ucapan kakaknya bisa benar-benar terjadi. Gita yang mencari-cari Zayn tiba-tiba Zayn datang dengan membawa berita buruk. Baju Zayn dan Ambar samaan. Gita mengira mungkin mereka ada hubungan, mungkin memang janjian, atau hanya ingin membuat Gita cemburu. Tapi, Gita menghiraukan itu, Gita pikir, kalau belum ada berita Zayn dan Ambar jadian yaaah berarti Gita masih berhak buat merhatiin Zayn dari kejauhan.
“Kak Vio gak main-main..”, ucap Gita, dalam hati.
“Kenapa Git?”, ujar Eliza.
“Gua cari Agnez dulu yaah bentar..”
“Iya, gua disini yaa Git.”
***

0 comments:

Post a Comment

"Thank You For Reading."

I Know Then

I know, if you had to know then I would break a part
the tears are out of my eyes everything I see is all lie
I wake in the morning up till the light shines through of the day.

I know, if you had known what I know now I would have taken time for our lives just to know you, to share, to keep you holding my heart

Then if the tragedy was going on, I would put the faith upon you and you will be forever put this heart inside of soul to find our own life bring it back to a brighter day to carry you far from home then to keep you safe.

Sincerely,

Megannov

Love In Town

Love In Town.

I'm feeling so wondering, everytime I breathe, just look around how far I be, nothing can change the rhythm, but the world is making it for me. now, I'm in London Bridge, then it's falling down, falling down. On my wall is just poster of Berlin, taking breath for one thing, and I got things that something I must keep for a good fact.

Walking down the streets of Puerto Rico, I left my heart in Sligo, some bad girls are in Miami, and I gotta really really love Stockhlom City. Those good things that Batavia has an evergreen, they break all the phenomenon in Cancun.

Each time or place, they're so sweet. Romantic is so fine, everyone can do it.

To love in town...

Created By Me.

P.S I dedicated this for my unforgettable friendlands, Egah and Amak.

Popular Posts

Click Below!

http://bogoreducare.org