Tempest Love 1-5

Loggo


Seperti Loggo-loggo pada umumnya. bentuk loggo yang saya buat adalah lingkaran.

- Kenapa lingkaran?
Tidak ada yang dapat mengungkiri bahwa kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar. Kadang Ups and downs, even when in ups and downs situations, life must go on.

- Goresan Pink: Pink adalah warna favorit saya. Pink yang menandakan wanita. Pink juga mempunyai makna cantik, indah, lembut, good looking.

- Dengan latar belakang background berwarna putih, yang mempunyai arti kesucian, ketulusan, dan kemurnian. Layaknya kertas putih yang pucat, kertas itu akan berwarna seiring pemiliknya mengankat penanya dan mulai menggoreskan tintanya.
Hasilnya akan menjadi indah bila ia menggoreskan keindahan, begitu juga sebaliknya.

- Dengan huruf M yang menyerupai tangkai berwarna hijau. M mewakili nama saya yaitu "Mega" yang berarti Awan/langit, yang dipadukan dengan 2 daun. Secara tidak langsung maksudnya itu adalah sayap. kenapa sayap? karena untuk mencapai langit memerlukan sayap untuk dapat terbang menggapainya.
M sendiri bentuknya tidak kaku ini yang mengartikan Keanggunan sebagai seorang wanita. Walau anggun, ia tetap dapat berdiri tegak.
dengan warna hijau yang berarti cinta alam.

- Bunga, yang berarti saya adalah Flower's Lover. Mengapa warna ungu, putih, dan coklat? Ketiganya adalah warna yang saya suka. Ungu, menurut saya ungu adalah warna yang paling bersahabat dengan Pink. Sebagai orang yang sangat suka Pink, tidak pernah terpikirkan bagaimana bila keduanya terpisah.
Putih, mengartikan saya suka menulis. Apa ada hubungannya? Tentu saja, karena saya lebih memilih untuk menulis di atas kertas yang putih dibandingkan kertas berwarna.

- Coklat, ini juga warna yang saya suka setelah Pink, coklat ini memiliki arti menarik, nakal, manis, dan eksotis, menurut saya coklat itu adalah warna yang sulit untuk didefinisikan.

- Mengapa lingkaran dan terletak di tengah?
Sebenarnya yang saya maksudkan adalah titik yang berada di tengah, artinya saya itu 'fair is fair'. Tidak berpihak kepada siapapun atau membela hal yang tidak benar karena saya suka. Jadi, saya adalah orang yang cukup adil dan tetap pada pendirian.



Kuliah Gratis di Bogor

Adakah Kuliah Gratis di luar sana?

Anda sekarang kelas 3 SMA/SMK/Sederajat? Anda pastinya orang yang berpendidikan bukan?
Keberuntungan saja belum cukup untuk kita dapat bertahan hidup di dunia yang penuh persaingan yang mencekam ini. Semua, dimana-mana manusia berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, demi untuk dapat melewati kehidupan mereka hari demi hari.
Di era modern ini, kurs mata uang Indonesia dari hari ke hari semakin melonjak jauh dari kalkulasi pendapatan para pekerja Indonesia pada umumnya.
Hari ini tahun 2015 anda yang berumur 18/19 tahunan pernah merasakan tentunya perubahan yang sangat pesat anda alami, yang jauh berbeda saat anda di masa kanak-kanak.
Ini berarti jelas bahwa pendidikan adalah satu-satunya kunci untuk dapat berlangsung hidup di dunia persaingan yang ketat ini. Bayangkan saja 3-5 tahun ke depan, perubahan modern apa lagi yang akan kita jumpai?
Komputer dan Bahasa Inggris adalah modal utama untuk menggapai kesuksesan.
Lalu bagaimana bisa kita mendapatkan keduanya sedangkan di masa yang modern ini mana ada yg gratis? Itu juga yang membuat Indonesia khususnya orang-orang Indonesia jauh tertinggal dengan negara berkembang lainnya.
Bukan itu yang menjadi masalah tapi.. Masih adakah semangat dan kemauan yang kuat untuk anda menggapai keduanya dalam waktu yang singkat?
Kesempatan memang akan datang di waktu ke dua, tapi apa akan datang untuk ke 3x nya?
Ada kutipan:
                               
"LIFE without taking chances is no kind of life at all". 
 Jadi, ini adalah kesempatan anda untuk mengejar keduanya dan menumbuhkan buih-buih mimpi itu menjadi rangkaian yang akan anda buat menjadi nyata.
Siapa bilang segalanya berbayar dan mana ada yang gratis? Kita adalah generasi penerus. Generasi yang mungkin menyembuhkan bangsa dan negara.
Anda berasal dari berbagai pelosok kota di Indonesia? Tidak tahu banyak tentang Bogor? Sekarang juga, siapkan diri anda untuk melangkah dan memulai mimpi-mimpi itu. Salah satunya dengan meneruskan pendidikan/kuliah di Bogor.
Tentu saja tidak gratis, tapi bukan kampus yang seperti itu yang akan dibicarakan kali ini.
                                       

Perlu anda ketahui BEC adalah singkatan dari Bogor EduCARE Mungkin Bogor EduCARE sendiri dapat di deskripsikan dengan 'Educational Care' yang berarti Peduli Pendidikan.
Bogor EduCARE sendiri bukan suatu Universitas/College pada umumnya ini adalah suatu lembaga pendidikan yang begitu peduli akan mimpi penerus bangsa Indonesia.
Dilihat dari segi kualitas ekonomi Indonesia, ini begitu memperihatinkan. Banyak anak Indonesia penerus generasi yang begitu berpotensi dalam berbagai bidang aspek kehidupan, namun jauh dari apa yang seharusnya mereka dapatkan. Seperti ada yang salah dalam sistem negara tercinta kita Indonesia atau kali ini bukanlah saatnya membahas tentang apa/siapa yang bersalah.
       Banyak pelosok pedalaman Indonesia yang minimnya keterbatasan ekonomi sehingga menjadi pemicu yang paling berpengaruh dalam kesejahteraan dan perkembangan Indonesia.
BEC, menyediakan anda, anak cucu anda suatu jalan yang cemerlang untuk anda menempuh mimpi-mimpi yang anda bangun ketika anda terjatuh, mimpi yang anda senantiasa rangkai ketika anda terbangun dari tidur. Tak ada yang perlu diragukan tentang ilmu apa saja yang akan didapatkan ketika anda berada di BEC. BEC menyediakan hanya 1 jurusan saja yaitu 'Administrasi Perkantoran' dengan berbasis bahasa Inggris dan dibekali ilmu teknologi yang akan mendukung anda dalam maraknya persaingan dunia yang semakin mencekik khususnya untuk Indonesia itu sendiri.
       Bukan hanya berbicara tentang dunia. BEC, senantiasa menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. BEC diperuntukan kepada agama yang kekal dan paling utama serta satu-satunya yaitu Islam, dan dipersembahkan untuk umat nabi akhir zaman, nabi besar Muhammad SAW. Bukan hanya mendapatkan ilmu dunia, andapun akan mendapatkan ilmu akhirat di dalamnya.
BEC ini adalah paket complete, mempersiapkan anda untuk menghadapi dunia sesungguhnya. Tanpa perlu memikirkan besar/kecilnya biaya yang harus anda keluarkan, karena kampus BEC ini 100% BEASISWA penuh atau KULIAH GRATIS. Seperti namanya Bogor EduCARE, BEC terletak di Bogor, Indonesia tepatnya Cikiray yang beralamat lengkapkan di:
Jl. Cikirai Rt. 02 Rw. 06 desa Sukaraja, kab. Bogor. 
Dengan Tel: (0251) 827-1607 Faks: (0251) 827-1608.
       BEC sendiri merupakan program pendidikan 1 tahun yang terbagi atas 3 caturwulan dengan SKS setara D3. Tak lupa juga ada peranan pendidik tanpa tanda jasa yang berpengaruh besar dalam proses belajar mengajar yaitu dosen-dosen yang berkualitas, AND ALL JUST LITTLE THINGS.
For more information visit this site > www.Bogoreducare.org.

The Passive Voice

Today, we're going to look at the 'PASSIVE VOICE' in English.
First, we'll have a look at when we use the Passive Voice and then we have a look at how to formulate Passive sentences.
When you ready, we can make it!

THE PASSIVE VOICE

What is the 'Passive Voice'?
A sentence generally begins with the performer of the action (SUBJECT), then the VERB, then the OBJECT, or PERSON that the action is performed on. This is called an 'Active' sentence.
E.g. Subject +Predicate +Object.
Mark(S) sang(P) a song(O).

If we begin the sentence with the OBJECT or PERSON that the action is performed on, we formulate a 'Passive' sentence.
It started with:
e.g Object +Predicate (+BY Subject).
A song(O) WAS SUNG(P) BY Mark(S)

P.S - The Passive Voice is always using to be+Past Participle (V3).
*Sing(V1) Sang(V2) Sung(V3)
- Not all verbs in English take an OBJECT.
E.g. Mark(S) sings(P) well(A). / Mark(S) lives(P) far(A) away(Prep.).
*This type of sentence can not be changed into the Passive Voice.

When should we use the Passive Voice?
There are 2 main casuses:
1. We don't know who the SUBJECT is, or It's not important who the SUBJECT is.
E.g Somebody(S) write(P) a novel(O).
*We don't know who SOMEBODY is. Whether girl or boy or someone who's near us.
So, A novel(O) was written(P).

2. When it's obvious to the listener or reader who the SUBJECT is, because it's the PERSON who usually does it.
E.g The singer(S) wrote(P) a song(O).
*The singer is a proffesion of person who always singing.
So, A song(O) was written(P).

How to formulate the Passive Voice?
To formulate a Passive sentence:
1. Put the OBJECT of the verb at the beginning of your sentence;
2. Conjugate the verb TO BE in the same tense as the active sentence;
3. Put the main verb in the PAST PARTICIPLE (V3) form.
E.g - Simple present (A): The singer delivers(V1) the song.
>> (P): The song is(TO BE) delivered(V3).

- S. Present Cont. (A): The singer is(TO BE) singing(V1ing) a song.
>> (P): A song is being(TOBE) sung(V3).
P.S - If you want to mention the SUBJECT in a Passive sentence, use 'by':
e.g A song is being writing by the singer.
*It must use 'by' in SPECIFIC subject.

- If the active sentence begins with NOONE or NOBODY, the Passive sentence will be negative.
E.g No one turned on the light.
>> The light was NOT turned on.

- If there is a PREPOSITION between the VERB and the OBJECT, the preposition will remain AFTER the verb:
e.g They talked about the issue. >> The issue was talked ABOUT.

The Passive Voice of different tenses

P.S. A (Active) P(Passive)
1. Simple Present: (A= V1) (P= TOBE+V3)
2. Simple Past: (A=V2) (P=TOBE+V3)
3. Simple Future: (A=WILL/SHALL+V1) (P=WILL/SHALL+BE+V3)
4. Simple Past Future: (A=WOULD/SHOULD+V1) (P=WOULD/SHOULD+BE+V3)
5. Present Perfect: (A=HAVE/HAS+V3) (P=HAS/HAVE+BEEN+V3)
6. Past Perfect: (A=HAD+V3) (P=HAD+BEEN+V3)
7. Future Perfect: (A=WILL/SHALL+HAVE+V3) (P=WILL/SHALL+HAVE+BEEN+V3)
8. Past Future Perfect: (A=WOULD/SHOULD+HAVE+V3) (P=WOULD/SHOULD+HAVE+BEEN+V3)
9. Simple Present Cont.: (A=TOBE+V1ing) (P=TOBE+BEING+V3)
10. Simple Past Cont.: (A=TOBE+V1ing) (P=TOBE+BEING+V3)
11. Simple Future Cont.: (A=WILL/SHALL+BE+V1ing) (P=WILL/SHALL+BE+BEING+V3)
12. Simple Past Future Cont.: (A=WOULD/SHOULD+BE+V1ing) (P=WOULD/SHOULD+BE+BEING+V3)
13. Present Perfect Cont.: (A=HAVE/HAS+BEEN+V1ing) (P=NOT COMMON)
14. Past Perfect Cont.: (A=HAD+BEEN+V1ing) (P=NOT COMMON)
15. Future Perfect Cont.: (A=WILL/SHALL+HAVE+BEEN+V1ing) (P=NOT COMMON)
16. Past Future Perfect Cont.: (A=WOULD/SHOULD+HAVE+BEEN+V1ing) (P=NOT COMMON)

The Passive Voice of other structures
In structures containing the Infinitive:
e.g Do >> Be done.
- Be going to: (A) I AM GOING TO DO it. >> (P) It IS GOING TO BE DONE.
- Have to: (A) I HAVE TO DO it. >> (P) It HAS TO BE DONE.
- Use to: (A) I USED TO DO it. >> (P) It USED TO BE DONE.

*and modal verbs like (can, may, etc.) with infinitive and without 'to':

E.g I CAN DO it >> It CAN BE DONE.

And final structures:
In expressions containing the GERUND:
e.g Doing >> Being done
- Avoid: I AVOID SEEING him. >> He AVOIDS BEING SEEN.
- Dont mind: I DON'T MIND TEACHING her. >> She DOESN'T MIND BEING TAUGHT. 


Person In Object Position

We can also formulate Passive sentences whth a person in the OBJECT position.
Eg. - Somebody PICKED me. >> I WAS PICKED.
- They HAVE INVITED us. >> We HAVE BEEN INVITED.
- Someone WAS INTERVIEWING Jane. >> Jane WAS BEING INTERVIEWED.

Some sentences have both an OBJECT and a PERSON in the object position. You can choose either one to formulate the Passive sentence.
E.g. - Someone BROUGHT me a book. >> 1. I WAS BROUGHT a book. 2. a book WAS BROUGHT to me.
- She HAS GIVEN us a pen. >> 1. We HAVE BEEN GIVEN a pen. 2. A pen HAS BEEN GIVEN to us.

COMMON MISTAKES

There are 4 common mistakes:
1. Changing the tense to a similar tense.
E.g. - The singer HAS ANNOUNCED the album. (Present Perfect=Active) >> The album WAS ANNOUNCED. (Simple Past=Passive): X
it should be: The album HAS BEEN ANNOUNCED. (Present Perfect=P=A)
- They ARE GOING TO BUILD a church. (Simple Future=A) >> A church WILL BE BUILT. (Simple Future=P)
It should be: A church IS GOING TO BE BUILT.
*A tense can't be changed from 'be going to' to 'will', try to avoid it!

2. For getting the verb 'to be'.
E.g. - Someone HAS TOLD the stories. >> The stories HAVE TOLD.
*There is missing 'to be'.
It should be: The stories HAVE BEEN TOLD.

- They ARE GOING TO BUILD a church. >> A church IS GOING TO BUILT.
It should be: A church IS GOING TO BE BUILT.

3. Using the Present Participle instead of the Past Participle.
E.g. - She HAS SUNG a song. >> A song HAS BEEN REPORTING.
*Not 'reporting', it should be 'reported'.

4. Plural/Singular Confusion.
E.g. - She HAS READ the 'stories'. >> the stories (HAS) BEEN REPORTED.
*Not 'has' but HAVE, because stories are Plural.
- There ARE GOING TO BUILD a church. >> a church (ARE) GOING TO BE BUILT.
*Not 'are' but IS, because a church is Singular.

HOPE YOU ENJOYED IT. Thx. 

Introduction

Today, we’re going to look at the beginning part of Grammar in English. Pada umumnya dalam sehari-hari Tenses yang biasa digunakan adalah Past, Present, dan Future, baik continuous/progressive ataupun non continuous/progressive. Subject Sebelumnya perlu diketahui apa saja Subject pada umumnya: Subject Arti I Saya You Kamu/Kalian They Mereka We Kita She Dia (Laki-laki) She Dia (Perempuan) It Dia (Binatang/Benda) P.S yang paling penting adalah mengingat mana subject yang menduduki sebagai orang pertama/the first person, yaitu: I & We. Mengapa demikian? Mari kita analisis: I Saya, saya adalah peran utama yang terkait. We Kita, Kamu, beberapa orang, dan Saya, Saya menjadi salah satu bagaian dalam suatu kelompok berarti Saya menduduki suatu peran yang penting dan terkait. P.S Saya/I selalu menjadi orang pertama dalam suatu keadaan/kelompok. Itulah Subject utama yang perlu anda ketahui. To Be Am , are, is, was, were, has, have, had Subject sendiri dibedakan atas Singular=Single/satu dan Plural=Jamak/lebih dari satu. Untuk Present tense, to be: Is untuk Singular: He, She, It. Are untuk Plural: You, They, We. Have untuk Plural dan I: I, you, They, We. Has untuk Singular: He, She, It. *I/saya selalu menjadi yang istimewa, maka to be dari I adalah ‘Am’ dam ‘Am’ hanya dapat dipasangkan oleh I. 2. Untuk Past Tense, to Be: Was untuk Singular: I, He, She, It. Were untuk Plural: You, They, We. Had untuk SEMUA SUBJECT. Lalu bagaimana jika Subject selain yang di atas? Mari kita analisis: - Mr. Mark, apakah dia laki-laki? Ya, dia laki-laki=He, maka to be yg tepat adalah ‘Is’. - Ms. Angennie, apakah dia perempuan? Ya, dia perempuan=She, maka to be yg tepat adalah ‘Is’. - Lion, apakah dia manusia? Bukan. Dia binatang? Ya. Jika dia binatang=It, maka to be yg tepat adalah ‘Is’. - Mr. and Mrs. Mark, apakah dia perempuan? Ya, Mrs=wanita. Apa dia laki-laki? Ya, di sana tertulis Mr.. Dia lebih dari 1 orang ya? Tentu, di sana ada laki-laki dan juga Perempuan, maka to be yg tepat adalah ‘Are’=Lebih dari 1 Orang. - Bagaimana jika di sana ada Petani, 2 ekor sapi, rumput, meja, dan tali? Maka, to be yang tepat ‘Are’ dengan kata ganti/Pronoun ‘They’. Singular Plural The Doctor The Doctors Tooth Teeth Mouse Mice Singer Singers Brush, etc. Brushes. Modal Present Past Can Do Could Did Will Have/Has Would Had Shall Should Ought To May Might P.S. - Jika dalam sebuah kalimat anda bertemu.membuat dengan modal: Can, Could, Will, Would, Shall, Should, May, Might, Ought to, PASTI Verb yang mengikutinya HARUS Infinitive (V1), dan Do, Did dengan posisi sebagai Helping Verb pasti Verb tersebut yang mengikuti adalah Infinitive/V1. - Jika anda bertemu/membuat suatu kalimat dengan Have/Has, dan Had PASTI verb yang mengikutinya HARUS Past Participle/V3

Undying Love capitulo kesekian

“Bagaimana mungkin seorang guru menjelaskan hal yang percuma saja kepada muridnya dengan cuma-cuma. Maksudku, kata-kata dan waktunya terkuras habis memperjuangkan apa yang diharapkannya menjadi baik. Maksudku lagi, aku tidak mengerti dengan apa yang ia ajarkan padaku, bahkan aku piker semua murid menganggap hal sedemikian rupa.”, kutip Legra, panjang lebar.

Saat itu kebetulan sekali aku berada tepat di tengah balkon lantai 2 di sekolahku, berdiri menyeringai menatap langit-langit biru, yang saat-saat itu angin berhembus begitu tenang, mentari bersinar begitu ramah, panasnya tak terik seperti hari-hari yang lalu. Namun, sinarnya tetap ada, seolah ingin menjadi saksi antara aku dan sahabat terindahku, Mark. Yang sama-sama termenung menahan rasa yang padahal keduanya memiliki waktu yang lebih untuk bersama.
Mark mendengarku mengatakan hal sedemikian rupa, terhenti dari aktivitas lengannya yang memainkan setiap batas aluminium yang terangkai indah untuk Mark jadikan pengingat setiap waktunya.
Memalingkan perhatian, “Mengapa bicara mu begitu? Apa? Siapa? Pelajaran apa maksudnya?”, Tanya Mark, heran.

Aku menghela nafas seketika melihatnya. Tatapan matanya yang paling ku suka darinya. Jujur saja, aku nyaman bersamanya, aku kerasan ingin selalu berada didekatnya. Tapi, setiap kali Mark melihatku dengan pandangan seperti itu, rasanya aku ingin terjun saja dari lantai 2, dan berharap cepat-cepat menghilang dari hadapannya ditelan bumi.
Aku bingung, bagaimana mungkin aku bias memiliki sertifikat “bersahabat dengan Mark”, pada kenyataannya bicara dengannya saja aku gugup setengah mati.
“E, erm accounting!”, seruku, berusaha secepat mungkin mengibaskan perhatianku dari tatapan Mark.
“Oo itu, sebenarnya memang sulit, tapi aku bisa selesai lebih dulu daripadamu, begitu kan?”, Tanya Mark, tersenyum.

Oo tidak! Aku bahkan tidak mempu meliriknya sama sekali, tapi senyumannya? Masih saja dapat ku rasakan. Jantungku tidak bisa mengendalikan kontrol lebih lama lagi. Berdetak begitu kencang melebihi detak jantung orang normal pada umumnya.
Pandanganku tetap lurus, tertuju pada apa yang ku lihat, tapi bukan Mark. Langit-langit yang buram. Seperti semua gelap yang ku lihat bahkan aku ingin terjatuh saja ditatapnya.
“Mark, ….”, aku membuka mulutku namun terpotong dan hentak terdiam dihadapannya.
Ke empat sahabatku yang lainnya dating secara bersamaan kea rah dimana aku dan Mark bersama, tentu saja aku cepat-cepat menutup mulutku. Terlebih ketika aku melihat Shane tersenyum dari kejauhan melihatku. Aku sontak tersenyum padanya, Mark melihatku tersenyum dan dengan segera memalingkan badan kea rah berlawanan.
“Wow, wow, wow 2 sahabat terbaikku sepertinya dalam keadaan yang begitu serius…”, melihat kian, “Sepertinya kedatangan kita sangat tepat!”, seru Brian, mencari masalah.
Tenang, “Tidak kami sedang santai..”, erang Mark.
Melihat Brian, “Bicara apa kau ini?”, Tanya Kian, dengan heran.
“Legra, cepat ikut dengan ku!”, seru Shane, menganggukan kepalanya kea rah pintu sambil meraih tanganku.
“Pablo, Danise, Rena, Ciara….”, teriak Brian, “Lihatlah kemari!”, seru Brian, berperilaku bodoh. Melirik kea rah tangan Shane yang menggenggamku.
Semua perhatian tertuju pada Brian. Selena yang sengaja mencari-cari arah suara tersebut pun terhentak tak karuan melihatku dan selalu berpikir bahwa gayaku sok bagaikan putri kerajaan itu menyeringai kesal. Selena, aku sempat satu kelas dengannya sewaktu kelas 1, dia baik sih tapi semenjak kita kelas 2 dan dia tahu aku sekelas dengan Mark, dia begitu sinis denganku. Selena menyukai Mark sejak kelas 1. Aku bahkan tak pernah berjumpa dengan Mark sewaktu itu. Apalagi, aku yakin sekali, sekarang ini Selena tahu aku selalu bersama dengan Mark, dan bagaimana jika Selena tahu kalau sebenarnya aku bersahabat dengan Mark? Selena pasti semakin mencibirku dengan kata-katanya yang pedas. Perawakannya yang tinggi semakin memungkinkan baginya untuk membuatku lemah dihadapannya.
Dengan tegas dan lantang, “LEGRA PARA LOGRAR SIEMPRE!”, seru Selena, mengacaukan hariku.
Aku melintas dihadapannya, Selena beralih dari perbincangannya bersama teman-temannya menjumpaiku. Aku terhenti dari langkahku. Selena menyerukan namaku, maksudku bukan namaku. Tanganku ditariknya kencang-kencang dan dibawanya kepojokan. Lantas aku tak mungkin diam begitu saja. Aku akan membuat perhitungan pada Selena. Biar saja dia tahu perrlakuannya seperti itu kepadaku sangat tidak pantas.
“Nama asliku Legra Garagoza Salinas bukan Legra Para Lograr Siempre atau apapun itu, dan jangan pernah memanggil namaku selengkap itu. Tak ada yang mengetahuinya selain orangtua ku.”, kutipku dengan oktaf tinggi.
Aku tak pernah memakai nama tengahku dalam keadaan apapun dan orangtua ku pun menyetujuinya. Aku bertaruh, ke lima sahabatku pasti juga tidak tahu tentang nama tengahku. Yang mereka tahu, namaku adalah “Legra Gee Salinas”. Iya aku seperti pembohong besar, mana mungkin aku pantas menyembunyikan nama tengahku sedemikian rapih sekitar 12 tahun lamanya. Sekarang Selena adalah orang pertama yang mengetahui nama asliku, dan bodoh sekali dia merubah namaku menjadi semakin aneh untuk didengar.
“Kenapa? Kamu malu mengakui namamu sendiri? Orangtuamu terlalu buruk ya memberi nama padamu, huh? Haha!”, Selena menyeringai mengalihkan perhatiannya dengan wajahnya yang ingin sekali aku menamparnya dan menjambak rambut panjangnya yang buruk itu. “Aku bilang padamu ya.. jauhi Mark! Atu aku akan pampang nama lengkapmu yang buruk itu di mading!”, tekan Selena.
Hah? Aku menarik nafasku dalam-dalam, rasanya aneh lagi-lagi Mark yang Selena permasalahkan. Aku tahu maunya apa tanpa harus dia memintaku, tapi asal tahu saja waktuku terbuang sia-sia beberapa menit saja dengan harus meladeninya.
Menunjuk Selena, “Namaku tidak seburuk itu. Pergi saja kamu sekarang. Aku bilang padamu ya, aku takan pernah menjauh dari Mark!”, seruku, melototinya.
Whatever you say anything, I will put your worse name on a wall, then everybody will laugh singing special song for you!”, seru Selena, melototiku kembali dan berlalu.

Aku tersandar saat Selena meninggalkanku sendiri. Perasaanku sedih, bukan sekali dua kali Selena seperti ini padaku tapi sudah sangat sering. Aku tidak pernah tahu bagaimana jika kelima sahabatku tahu tentang perlakuan buruk Selena padaku?
Aku segera meneruskan langkahku. Aku harus pulang, jam pelajaran sudah berlalu. Saat itu aku tiba dirumah. Kakakku Beezus sedang bersantai di sofa yang panjang dan empuk sambil mencicipi kue dan menonton film kesukaannya. Dia melihatku dan menyapaku, “Adikku, Princess Legra kemarilah kakak punya sesuatu untukmu…”, terbangundari caranya yang santai menikmati hidup.
Aku menjumpainya dengan berat hati namun aku berpura-pura seperti senang kembali pulang setelah bersenang ria menuntut ilmu. Padahal kenyataannya, tidak! Aku membongkar habis rahasia terbesar dalam hidupku untuk tidak lagi membahas tentang nama tengahku.
“Apa kak?”, tanyaku, bertindak antusias.
“Kita punya tetangga baru..”, ucap kakakku, tersenyum padaku begitu ramah.

Kakakku bernama Beezus Vivianne Salinas. Aneh sekali bukan namanya? Entahlah keluargaku seperti begitu aneh memberikan nama yang tidak biasa digunakan oleh manusia-manusia normal pada hakikatnya. Namun kakakku jauh lebih aneh, mau menerima nama itu begitu saja dan seperti membuat pengumuman bahwa dia begitu bangga dengan nama anehnya. Dia memang sedikit rese, sangat rese malahan, rese dan sangat suka mengatur-atur hidupku. Baginya aku adalah Princess. Dia piker aku begitu cantik dan sempurna. Rambutku hitam panjang dan bergelombang, berkulit tidak terlalu putih, dengan tinggi semampai, dan bermata indah. Ya, mungkin aku adalah orang yang paling beruntung. Kakakku begitu menyayangi dan memanjakanku. Tapi, aku sedikit kerepotan akan tingkahnya yang mengatur-atur hidupku lebih dari yang ayah ibu ku lakukan.
Aku memalingkan wajahku, menarik nafas dalam-dalam dan kembali menatap kakakku, tersenyum, “Baiklah kakakku tersayang, itu sesuatu yang sangat menyenangkan.”, melihat jam yang melingkar ditanganku. “Sudah hamper 5 menit kita bicara, aku masih ada jam dengan ayah dan ibuku. Aku saying padamu, bye!”, seruku, sesegera mungkin bergegas agar kakakku tidak menggapaiku.
Tapi sayangnya aku gagal melarikan diri darinya, secepat mungkin dia menyerukan namaku, dan aku harus menuruti kemauannya.
“Legra, duduk!”, seru kakakku.
Aku membalikan badan dan mundur beberapa langkah menjumpainya.
“Aku tidak mau kenalan apalagi sampai berkunjung ke rumah barunya kak. Biarkan saja mereka jadi tetangga kita tapi aku tak peduli lagi dengan yang lainnya!”, seruku, panjang lebar meyakinkannya.
“Iiiihhh Legra, justru kakak ingin kamu berkenalan dengannya. Dia pria yang tampan, usianya 2 tahun lebih tua dari mu…”, ucap kakakku, terpotong.
“….Aku masih muda kak!”, sentakku.
Wajahku sudah tak karuan, aku lelah 100%. Hari ini di sekolah berurusan dengan wanita paling payah yang pernah ku jumpai, dan sekarang harus berhadapan dengan kakakku yang paling berlebihan sedunia. Mengatur dan menjagaku sesuka hatinya.
“Ya ya ya, kamu piker kakak menikah di umur berapa? 20 tahun, itu artinya 3 tahun lagi kamu akan menikah Legra..”, ujar Beezus, memandangiku.
“Ibu………..”, teriakku, “Kakak memintaku menikah diusia sepertinya ibu!”, seruku, merengek.
Aku melihat ke tangga dan ibu menuruni tangga untuk memastikan aku baik-baik saja.
“Kalian kenapa?”, Tanya Ibu.
“Ibu, kakak bilang aku akan menikah diumur 20 tahun, umur yang sama seperti dulu kakak menikah.”, ungkapku, memandang ibu dengan penuh haru.
“Beezus, jangan limpahkan amarah itu pada adikmu.”, ucap ibu, menyeringai tersenyum kepada kakak.
Ibu mempermainkanku, aku tahu ibu sekongkol dengan kakak. Ibu pasti sudah membicarakan tetangga baru itu dengan kakak sebelumnya, dan kini aku benar-benar marah bergegas tak memperdulikan mereka menuju ruangan yang paling bersahabat dan mengerti denganku.
Aku berharap Ibu memanggilku dari kejauhan atau mengejarku, tapi nyatanya Ibu dan kakakku cekikikan di belakangku. Aku mendengar tawa kakak yang mengejekku. Seharusnya kakak urusi Ramona saja, tunggui dia di ruang tunggu di sekolahnya sampai Ramona selesai dari belajarnya dan membawanya kembali pulang.
“Ibu, Beezus suka sekali menggoda Legra sampai dia marah.. hihi!”, pekik Beezus.
“Bee, jangan bicarakan tentang pernikahan dihadapannya, dia belum begitu paham tentang apa yang kamu bicarakan..”, erang Ibu, duduk di sebelah Beezus.
Sebenarnya kakakku itu makhluk dari planet mana sih? Apa kakakku sejenis lebah atau domba? Nama dan panggilannya begitu aneh. Seharusnya Beezus sekolah lebih tinggi agar dia mengerti namanya begitu buruk dan harus diganti.
Mengelak, “Baiklah Ibu, tapi kita harus mengajak Legra mengunjungi tetangga baru, ibu...,” berbisik, “Anaknya sangat tampan, Legra pasti suka dengannya.”, tutur Beezus.
Benarkan yang ku kira, mereka masih saja membicarakan tetangga baru itu. Mereka tidak tahu aku mengawasi mereka dari kejauhan. Aku dengar apa yang mereka katakan. Memang penting ya berkenalan? Nanti juga kenal dengan sendirinya. Setiap hari aku mondar-mandir melewati halaman rumah lagipua, jadi cepat atau lambat tetangga baru itu pasti mengenalku.
Tersenyum, “Dasar anak nakal! Sana jemput Ramona dulu di sekolahnya..”, ujar Ibu, bergegas dari tempat duduknya.

Beezus terbangun, seperti tersadar bahwa ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar mengurusiku. Ia memakai sweater vanilanya dan mematikan TV lalu merapihkan meja yang saat itu keadaannya cukup berantakan, sehabis dia bersenang-senang menikmati hidupnya. Ramona itu keponakanku. Aku sayang padanya. Dia gadis cantik dan manis, banyak yang bilang dia mirip denganku, dan kakakku sangat bahagia karena separuh bagianku ada pada Ramona. Dia berumur 4 tahun. Pappa nya bernama George, hahaha aku pernah tertawa terpingkal-pingkal kepada kakakku tercantik itu sewaktu pertama kali dia memberi nama Ramona. Aku pikir keluarga ini terlahir dari planet tersembunyi dan aku curiga sebenarnya ada planet lain sesudah Pluto dan sebenarnya jumlah planet yang terhitung itu bukan sembilan tapi sepuluh, dan keluarga kakakku berasal dari planet ke 10 itu hahaha. Apa? George? Aku teringat akan serial film kesukaanku Tarzan dan dia adalah monyetnya. Oops! Kepalaku digetok oleh Beezus, selepas tawaku yang tak henti-hentinya begitu puas. Jahat sekali, untung saja bukan palu atau batu jeruji besar yang dia gunakan untuk memukul kepalaku. Kalau sampai terjadi mungkin aku sudah hilang ingatan atau tak pernah mungkin berjumpa dengan sahabat-sahabatku.
Walau aneh, harus ku akui kakak iparku itu lumayan tampan, sedikit mempesona dan sangat baik padaku. Sangat berbanding jauh dengan karakter monyet di serial favoritku. Aku cukup dekat dengannya. Dia tidak menyebalkan seperti kakakku. George itu Teknisi Komputer sekaligus Akuntan di kantornya yang berpusat di ibu kota dan kakakku lah pengembang perangkat lunaknya. Mungkin bahasa kerennya kakakku Designer. Kakakku mengelola butik yang dia sendiri perancangnya. Tapi, kakakku juga mempunyai pegawai didalamnya.

Setelah berpamitan pada ibu, kakakku segera bergegas. Tenang saja sudah biasa aku dibuat kesal olehnya. Taruhan, esok dia pasti akan kembali.
Ibu menaiki tangga, berjalan ke arah kamarku dengan membawakan aku minuman dingin. Mungkin untuk mendinginkan hati ku yang panas. Ibu sangat tahu bagaimana cara dia untuk mencairkan suasana.
“Zee...”, sahut Ibu, mengetuk pintu.
Aku cepat-cepat bergegas dari tempat tidurku untuk membukakan pintu. Aku terhentak mendengar Ibu yang selalu memanggil namaku dengan sebutan Zee. Meski itu nama pilihanku, tapi aku lebih suka dipanggil Legra saja. Mengapa Ibu sangat suka menyingkat-nyingkat nama anak-anaknya. Sudah Bee lalu Zee, apa lagi? Tapi memang lebih aneh jika Ibu menyingkat namaku dengan misalnya, Le atau Gra. Hentakan kakiku membuatku menerima apa adanya yang Ibu dan Ayahku beri untukku.
Aku membuka pintu dan memandanginya, “Ibu!!”, seruku.
“Kenapa? Ibu bawakan jus Strawberry kesukaanmu.. boleh ibu masuk?”, tutur Ibu, menatapku.
“Masuklah Ibu...”, ucapku.
Aku mempersilahkan Ibu masuk. Ngomong-ngomong aku rindu sekali pada Ayah. Seharian ini aku tak berjumpa dengan Ayah. Sewaktu tadi pagi, aku bangun saat sang mentari berukuran setonggak di atas kepalaku dan saatku mengejar Ayah, mobilnya melaju dengan kencang. Aku bahkan tidak bisa meneriakinya.
“Kenapa kamu tidak mau ikut berkunjung sayang?”, tanya Ibu, mengelusi rambutku.
Aku lebih suka bila sebelumnya ibu basa-basi dulu menanyakan keadaanku, kabar tentang hari ini, dan nilai-nialai ku di sekolah sebelum Ibu berbicara lurus pada inti pokok permasalahannya. Tapi nyatanya, Ibu terlalu berterus terang.
“Aku mau saja Ibu, tapi kakak selalu membicarakan lelaki tampan.. memang ada lelaki tampan lainnya ya selain Mark?”, erang ku, menggurau.
“Apa sayang, ucapkan lagi siapa?”, tanya Ibu, memperhatikan gerak-gerikku.
“Apa Ibu?”, tanyaku, seolah akulah yang paling benar.
“Kata-katamu yang barusan..”, erang Ibu, semakin menatapku.
“Apa Ibu?”, ucapku, meyakinkan.
Menarik nafas, “Hm,”, menyerah, “Baiklah, Ibu buatkan jadwal untukmu. Besok pulang sekolah kakakmu pasti sudah datang bersama Ramona. Kita tunggu Ayah pulang, barulah kita bersama-sama berkunjung ke tetangga baru kita. Oo ya, nama keluarga itu “Zhidkikh”.”, tutur Ibu, panjang lebar dengan begitu saja bergegas keluar dari kamarku.
Aku benar, kakak pasti kembali, dan rencanaku berkumpul bareng sahabatku gagal esok hari. Belum apa-apa ibu membuatkanku Itenarary dan aku harus menjalankannya. Nama keluarga itu “Zhidkikh”, apa urusanku? Tapi setidaknya namanya bagus, lumayan keren dari nama keluargaku yang tidak jelas. Sepertinya ke Arab-araban. Sekarang aku sedikit antusias seperti apa dan setampan apa sih wajah tetangga beruku itu sampai-sampai kakak memaksaku tak henti-hentinya menggodaku.
“Aku pulang...”, sahut Ayah.
Ini pukul 04.30 sore. Suara Ayahku sangat merdu. Suaranya melingkar melilit seluruh bagian rumah. Aku menuruni tangga untuk menjumpainya.

Introduction

Me: Nantikan 2017 yg akan datang. Kali ini saya akan berani, akan berani untuk menulis cerita fantasi, dan saya yakin ini akan menjadi lebih fantastik.
RTe: wow! Kedengarannya sangat fantastik. Tentang apa?
Me: The Clover! Ya, The Clover Is Not The Shamrock Of The 7 Dwarfs In Lep's County, dan sepertinya akan ada putri salju, putri salju yang cantik, tapi kita lihat saja nanti siapa yang akan menjadi putri saljunya.
RTe: wait, seperti yg sudah2, biar kami tebak, dalam cerita itu pasti tidak ada the dwarfs nya bukan? Tapi, bgaimana mungkin? Tadi anda bilang akan ada putri salju, lalu bagaimana bisa dalam sebuah cerita putri salju dapat brtahan hidup tanpa the 7 dwarfs. Ya, mungkin the dwarfs memang akan ada tapi mungkin bukan 7, mungkin 1,2,3/4 or more.. Ntahlah, lalu bgaimana dgn jalan ceritanya?
Me: hm, simple saja, anda ingat bukan tentang novel ke2 saya, LE GRA GO DEO, judul aslinya bukan itu tapi THE JOURNEY OF THE FAMILY IN LEPS COUNTY, tapi tentu saja judul buku sangat tidak pantas Jika terlalu panjang walau memang itu tidak menutup kemungkinan, dan sama halnya, mungkin akan sangat melenceng jauh tapi itulah maksudnya. Kita lihat saja nanti yg jelas ini berceritakan tentang Clover, Shamrock is clover, but not all the clovers are Shamrock, and how can that happen? Dalam novel fantasi ini semua akan terungkap.
RTe: wow, semakin menarik saja hehe sepertinya kami akan sangat tidak sabar menanti tahun itu. Lalu sang putri salju pasti akan bertemu dengan pangeran. Apa begitu juga dgn anda?
Me: haha pertanyaan fantastik! Begini, tak sedetikpun kita dapat hidup tanpa cinta. Bahkan, The Clover yang buku ini maksudkanpun berbentuk cinta. Jadi, tidak ada alasan untuk saya bilang tidak. Jadi jawabannya sudah pasti Ya!
RTe: wow! Akan ada perpaduan yang indah sepertinya, fantasi ini akan menjadi sangat fantastic!
Me: ya, semoga saja seperti itu.
RTe: seperti pertanyaan2 sebelumnya, didedikasikan kepada siapakah cerita menarik ini?
Me: hm, for all authors around the world and my Future kids..
RTe: ehm haha anda ini memang paling pandai ya tentang cinta. Anyway, kenapa untuk authors?
Me: karena cerita fantasi sangat cocok untuk para penulis. Lihat saja nanti, ini adalah cerita fantasi yang romantis. Bagaimana bisa? Tentu saja, saya sudah memikirkannya sejak lama. Memang tidak banyak tapi ada saja penulis romantis yang juga suka fantasi, dan penulis fantasi sudah pasti menyukai hal yang romantis. Jangan bohong, karna pasti itu ya. Bagaimana menurut anda?
RTe: cool! Benar sekali, terkadang saya merasa terbawa suasana hati ketika membaca cerita2 romantis, apalagi cerita2 romantis anda, sampai terbawa diakhir kalimat. Apa akan banyak tawa disetiap kalimatnya?
Me: semoga, kita lihat saja nanti.
RTe: rasanya saya ingin banyak mengutik projek baru anda ini. Baiklah, berarti ini projek ke 4 anda ya? Talk about the forth, what about the third?

Me: the third is the undying Love. This is the magical of Love. Ya bnr skali, lagi-lagi tentang cinta. Sekarang jawab saja tentang kebenaran apa yang akan didapatkan tanpa cinta? Ketersendirian? Keterpurukan? Kehampaan? Kekosongan? Dll. Ayolah, take a look around you! Berhentilah berpikir bahwa cinta itu tabu. Berhenti berpikir cinta itu bohong. Jika begitu, the undying love tidak mungkin pernah ada. Begini saja, apa ada seseorang yang tidak memiliki sahabat? Jawabanmu?
RTe: tentu saja ada, dan banyak.
Me: jika banyak, pernah mencoba bertanya kepada salah satu diantara mereka apa arti sahabat yang mereka pikirkan dan karena itulah mengapa mereka tidak memiliki sahabat?
RTe: bicara tentang sahabat saya jadi sedih. Jujur saja, saya salah satu orang yang sulit menemukan sahabat, saya pikir sahabat itu yang dalam keadaan risau, gelisah, benar, salah, sahabat akan senantiasa berdoa, selalu berkata manis dengan alasan mereka mendukung apapun yang anda pilih walau itu salah sekalipun, sahabat berdoa yang terbaik, walau ntahlah dalam hati mungkin berkata lain. Setidaknya alunan katanya begitu menenangkan hati. Kenyataan, banyak orang yang berlawanan, dan itu membuat saya benar-benar mundur untuk tetap mencari sahabat.
Me: menyenangkan, dihadapan saya sendiri saya dapat berbincang langsung dengan orang tersebut. Lalu apa anda berpikir wanita dan pria dapat bersahabat?
RTe: tidak. Wanita dan pria diciptakan untuk bersama bukan untuk bersahabat.
Me: dalam bersahabat apa perbedaan menjadi jarak diantaranya?
RTe: harus saya katakan ya.
Me: tapi apa bisa disatukan?
RTe: asal ego berpihak saya rasa bisa.. Tapi memang sulit, apalagi sudah menyangkut ego, dan mungkin tidak.
Me: baiklah, kurang lebih seperti itulah penjelasan untuk THE UNDYING LOVE dan ini tentang persahabatan antara lelaki dan perempuan, jangan bertanya bagaimana? Anda sendiri sudah menjawabnya, dan saya rasa synopsis nya sudah sangat jelas dan sangat mewakili.
RTe: erm.. Speechless! Saya benar-benar tidak tahu harus bertanya apa. Rasanya semua skenario yang saya atur lebur begitu saja haha. Hm, jadi benar semua yang saya jawab itu tepat?
Me: begini sebelumnya, saat saya mulai menulis, saya berpikir sebagai layaknya orang biasa bukan sebagai seorang penulis, dan saat itu saya memahami apa yang banyak orang rasakan dan permasalahkan dan itu membuat seperti kisah yang nyata yang setiap orang membacanya, mereka seperti berkata, 'itu seperti/kisahku', dan itu menjadi kebanggaan tersendiri.
RTe: hm, luar biasa.. Apalagi yang dapat saya katakan? Tidak ada! Semoga semua berjalan lancar sesuai harapan.
Me: aamiin, terima kasih banyak.
RTe: ok, lupakan sejenak tentang sahabat. Baiklah LE GRA GO DEO saya mewakili semua para pembaca sangat ingin tahu perkembangan selanjutnya?
Me: well, its pretty done. Bingung bukan akhir indah itu akan terhenti sampai dimana? Saya pun masih memikirkannya. Tinggal selangkah lagi setelah itu proses typing > editting > printing > Then covering. Setelah itu memasuki masa promoting. Well done, semoga kalian menikmati.
RTe: karena ini kelanjutan, saya sangat penasaran, bagaimana kelanjutan adik kakak ini, dan bagaimana karakter Mark setelah mendapatkan lisensi itu. Kira-kira ada bocoran tidak?
Me: hehe bocorannya begini saja, Violetta kembali dan kembali pergi.
RTe: :v Shamazing! Jujur saja sedikit berbagi dengan anda membuat saya tenang. Semoga kita dapat berbincang dilain waktu. 

I Know Then

I know, if you had to know then I would break a part
the tears are out of my eyes everything I see is all lie
I wake in the morning up till the light shines through of the day.

I know, if you had known what I know now I would have taken time for our lives just to know you, to share, to keep you holding my heart

Then if the tragedy was going on, I would put the faith upon you and you will be forever put this heart inside of soul to find our own life bring it back to a brighter day to carry you far from home then to keep you safe.

Sincerely,

Megannov

Love In Town

Love In Town.

I'm feeling so wondering, everytime I breathe, just look around how far I be, nothing can change the rhythm, but the world is making it for me. now, I'm in London Bridge, then it's falling down, falling down. On my wall is just poster of Berlin, taking breath for one thing, and I got things that something I must keep for a good fact.

Walking down the streets of Puerto Rico, I left my heart in Sligo, some bad girls are in Miami, and I gotta really really love Stockhlom City. Those good things that Batavia has an evergreen, they break all the phenomenon in Cancun.

Each time or place, they're so sweet. Romantic is so fine, everyone can do it.

To love in town...

Created By Me.

P.S I dedicated this for my unforgettable friendlands, Egah and Amak.

Popular Posts

Click Below!

http://bogoreducare.org